Waspada Terhadap Demam Berdarah,Diskes Bengkalis Keluarkan Imbauan
BENGKALIS – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkalis mengeluarkan imbauan penting kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) seiring dengan curah hujan yang tinggi di wilayah tersebut dalam beberapa waktu terakhir.
Intensitas hujan yang meningkat telah menyebabkan terbentuknya genangan air di berbagai tempat, yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak bagi nyamuk Aedes aegypti, vektor utama penyebab DBD. Kondisi ini meningkatkan risiko penularan penyakit di tengah masyarakat.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Bengkalis, Ermanto, SKM, MKM, melalui Pejabat Fungsional Administrasi Kesehatan Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Popi Yulia Santisa, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengantisipasi penyebaran DBD. Imbauan resmi telah diedarkan ke seluruh jajaran pemerintahan hingga tingkat desa, dengan menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
“Kami mengimbau seluruh masyarakat untuk kembali mengaktifkan budaya gotong royong dalam membersihkan lingkungan, khususnya tempat-tempat penampungan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk,” ujar Popi Yulia Santisa.
Dinkes Bengkalis juga telah menginstruksikan setiap Puskesmas di wilayahnya untuk melakukan pengadaan abate secara mandiri. Abate ini akan dibagikan secara gratis kepada masyarakat sebagai langkah preventif untuk mencegah pertumbuhan jentik nyamuk DBD.
Popi Yulia Santisa juga menjelaskan bahwa tindakan fogging (pengasapan) akan dilakukan secara selektif dan hanya di lokasi-lokasi tertentu setelah dilakukan penyelidikan epidemiologi dan ditemukan kasus DBD. Langkah ini bertujuan untuk memastikan pengendalian DBD lebih efektif dan tepat sasaran.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Dinkes Bengkalis, sepanjang bulan Agustus 2025 tercatat sebanyak 46 kasus DBD. Sementara itu, sejak awal tahun hingga pertengahan September 2025, total kasus DBD mencapai 364 kasus. Meskipun demikian, Dinkes Bengkalis menyampaikan kabar baik bahwa hingga saat ini belum ada kasus kematian akibat DBD yang dilaporkan di tahun 2025.
Untuk bulan September 2025 saja, telah terdata 17 kasus DBD yang tersebar di tiga kecamatan. Kecamatan Bengkalis mencatat jumlah kasus tertinggi dengan 13 kasus, diikuti oleh Kecamatan Pinggir dan Rupat Utara masing-masing 2 kasus.
Dinkes Bengkalis mengajak seluruh masyarakat untuk secara aktif menjaga kebersihan lingkungan dengan menerapkan gerakan 3M Plus, yaitu, 1 (satu) Menguras tempat penampungan air secara rutin, 2 (dua) Menutup rapat-rapat wadah penampungan air, 3 (tiga) Mengubur barang bekas yang berpotensi menampung air.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk melakukan langkah-langkah tambahan seperti menggunakan lotion anti nyamuk, memasang kelambu saat tidur, dan memelihara ikan pemakan jentik nyamuk di kolam atau bak air, Dengan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, Dinkes Bengkalis optimis dapat menekan angka kasus DBD dan melindungi kesehatan masyarakat Kabupaten Bengkalis.(Sumber kbz)