INTERNET SEHAT

INTERNET SEHAT

Bahlil Dapat Sentimen Negatif karena Kelangkaan BBM di SPBU Swasta

METRONEWS2.COM, JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mendapatkan sentimen negatif dari warganet seiring dengan kelangkaan BBM di SPBU swasta.

Hal itu mengemuka dalam percakapan di ranah media sosial yang dihimpun Litbang Kompas melalui Kompas Monitoring sepanjang 15-17 September 2025.

Pemantauan dilakukan terhadap konten yang diunggah di TikTok, Instagram, Facebook, YouTube, dan X. Nama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menempati topik tertinggi yang memperoleh sentimen negatif dari warganet.

Padahal, pada saat riset ini dilakukan, sengaja tidak memasukkan kata kunci “Menteri ESDM” ataupun “Bahlil Lahadalia” untuk menghindari tendensi yang terkesan mengarahkan pada sosok atau institusi tertentu.

Sebanyak 82,9 persen percakapan warganet menilai Bahlil terkesan menganakemaskan PT Pertamina sebagai perusahaan pelat merah pengelola dan distributor BBM di Indonesia. Pandangan negatif dari warganet terhadap Bahlil disulut oleh pernyataan terkait tidak akan membuka keran impor tambahan bagi perusahaan SPBU swasta di Indonesia. Ditambah lagi, ujarannya bahwa SPBU swasta diminta untuk membeli BBM dari PT Pertamina untuk dijual kembali ke konsumen. Kemudian, sentimen negatif yang muncul adalah tudingan monopoli PT Pertamina atas penjualan BBM. Sebanyak 83 persen percakapan menunjukkan ketidakpuasan warganet terhadap dominasi BUMN tersebut. Topik ini berada di urutan kedua terpopuler dan masih berkaitan erat dengan sorotan negatif terhadap Bahlil. Warganet menilai kehadiran Shell, BP, dan Vivo seharusnya membawa angin segar persaingan pasar yang sehat untuk memberikan pelayanan berkualitas terbaik bagi pelanggan di Indonesia. Namun, yang terjadi adalah upaya yang terkesan mengarahkan keuntungan dan kontrol bagi pihak PT Pertamina. Pihak swasta diposisikan sebagai pihak lemah dalam konteks ini.

Sentimen negatif selanjutnya adalah kesulitan masyarakat ketika hendak membeli BBM dari SPBU swasta.

Kelangkaan yang sudah mulai terjadi pada akhir Agustus lalu menuai 66,2 persen percakapan dengan nada negatif.

Keluhan warganet ini berkaitan dengan topik bahasan keempat, yakni bersinggungan dengan mutu produk BBM yang dijual SPBU Pertamina dibandingkan SPBU swasta.

Warganet memberikan sentimen negatif sebesar 88,6 persen terhadap BBM produk PT Pertamina. Hal lainnya yang turut memberikan sentimen negatif bagi PT Pertamina adalah pernyataan Menteri Bahlil yang mengatakan bahwa SPBU swasta yang kehabisan stok diminta untuk membeli dari PT Pertamina.

Ujaran ini memicu pernyataan tidak setuju sebesar 73,5 persen yang bernada negatif.

Resistensi sebagian warganet ini berkaitan erat dengan ketidakpercayaan konsumen terhadap kualitas BBM yang dihasilkan PT Pertamina. Kebijakan yang diungkapkan Bahlil diperkuat dengan rencana akan diberlakukan impor produk migas satu pintu hanya melalui PT Pertamina.

Topik “Kebijakan impor BBM satu pintu” menuai protes yang cukup keras dan terlihat dari sentimen negatif pada rencana ini mencapai 65 persen.

Impor satu pintu ini semakin memperkuat dugaan warganet akan arah kebijakan yang mengerucut pada upaya monopoli PT Pertamina pada rantai hilir perdagangan migas.

Dugaan upaya monopoli ini beberapa kali dibantah oleh institusi Kementerian ESDM dan juga PT Pertamina.

source – kompas