DALANG BARU BENAHI PT.BSP&PT.BSP ZAPIN, DENGAN ALUR CERITA MEMUKAU PARA PENONTON, WAYANGNYA DIPERTANYAKAN,?”
Siak – Pertunjukan wayang perubahan manajemen di tubuh PT Bumi Siak Pusako (BSP) dan anak usahanya, PT BSP Zapin, resmi dimulai.
Pergantian susunan direksi dan komisaris yang diumumkan pada 12 September 2025 lalu membuat publik memenuhi ruang acara, penuh rasa ingin tahu terhadap arah baru perusahaan daerah kebanggaan masyarakat Siak ini.
Harapan masyarakat cukup tinggi. Sebab, pada 2022 lalu LSM FITRA pernah mengeluarkan kritik keras terkait tata kelola PT BSP. FITRA menilai perusahaan BUMD itu kala itu dikuasai kepentingan kroni sehingga terancam jatuh ke jurang kebangkrutan.
Kini, sebagian mantan pengkritik justru masuk dalam lingkar pemerintahan Kabupaten Siak sejak Afni menjabat bupati, sehingga publik menunggu konsistensi mereka.
Sejalan dengan SK Dewan Komisaris dan Direksi PT BSP Zapin tertanggal 1 Juli 2024, salah satu komitmen utama adalah penerapan Good Corporate Governance berlandaskan profesionalisme dan etika usaha, serta berpedoman pada UU No.28 Tahun 1999 tentang penyelenggara negara yang bersih dari KKN.
Susunan Baru PT BSP Zapin
Beberapa nama yang kini dipercaya mengisi posisi penting di PT BSP Zapin antara lain:
Jhon Priadi – Komisaris, sebelumnya tenaga honorer di BP Karsl Zapin
Naufal Haddrami – Tim Ahli
Adu Paroni – Pegawas PT BSP Zapin
Dara Fittia – Tim Ahli
Irva Z – Tim Ahli
Pihak perusahaan menyatakan, kelima figur ini sudah melalui proses seleksi sesuai SOP internal dan mendapatkan restu dari pemegang saham.
Publik Diminta Tidak Hanya Menonton
Meski begitu, masyarakat tetap mempertanyakan latar belakang, pengalaman, dan kompetensi para pejabat baru ini di dunia industri perminyakan. Banyak yang berharap kritik LSM terhadap manajemen lama tidak terulang kembali.
“Ini perusahaan daerah milik enam juta jiwa rakyat Siak. Siapa pun yang bermain di bara api, harus siap terbakar,” ujar salah seorang tokoh masyarakat.
Masyarakat diimbau untuk tidak sekadar menjadi penonton, tetapi ikut mengawasi jalannya “pertunjukan wayang” ini. Ending yang diharapkan bukan sekadar tontonan, melainkan kepuasan dan manfaat nyata bagi rakyat Kabupaten Siak(MN2)